Kenangan Buat ” Sang Bapak “

Aku tak disampingmu saat ajal menjemputmu
Dua ujian illahi dihadapanku kutelan dengan ridho
Saat terakhir dengan suara hening kau ucapkan “aku akan pulang”
Tak sadar aku tersenyum dengan balutan duka suara lirih itu
Tak kuasaku untuk mengukur dalamnya lautan kehidupan ini
Jiwaku terhempas sakitnya akan kenyataan terbawa dalam larut duka kehidupan
Cerita saat bersama dirimu yang telah menjadi cerita kenangan tak terlupakan,

Aku datang kepadamu kau berbalut kafan terbujur kaku
Balutan wajah yang tersisa menanti kehadiranku dingin kusentuh wajahmu
Kecupan terakhir untukmu dengan hembusan nafas doa-doaku
Aku menangis dan berdoa dihadapmu mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kutebus semua tanda baktiku dengan menghantarmu hingga kedalam liang lahat

Bapak …
Aku sudah tak lagi menangis dan tak bersedih, ikhlas atas kepergianmu
Aku sudah tak lagi galau, saat mengingatmu ketika dalam kesunyian doa-doa untukmu,
Tak lagi marah ketika tak ada uluran tanganmu, aku selalu bersujud untukmu
Bagiku tak ada guru, teman dan lawan terbaik selain dirimu
Pada perih sayat-sayat keriput kulit tubuh dan keras hatimu
Aku turut menyemainya mengharu biru dalam kata dan sorot mata tak berasa
Pada aliran air duka sudut-sudut matamu aku masih tetap mengeja
Sungguh hebat kau kulum rahasia-rahasia semua
Tak lelah menelan sendiri setiap percikan rasa keras hidup kehidupan ini
Dan semua itu mengental jelas dari panacaran diwajahmu

Orang-orang riuh rendah becerita tentang segala amal kebaikanmu
Perjuangan hidupmu yang sungguh sempurna sebagai panutan diriku
Kini kau kupuja puji siang malam melafalkan doa-doa ikhlas
Terasa menyatu dalam dukalara membias sirna dalam rela
Aku sadar kepergianmu telah mendewasakan aku
Mengajarkan arti sebuah kasih sayang
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Kepergianmu mengajarku …
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus Ikhlas dan bertawakal
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Untuk menjadi berguna bagi sesama

Hari ini aku hanya bisa mengenangmu dalam bait doa-doaku
Lewat seonggok kata hati terdalam, dan bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Kan ku beberkan semua keberhasilanmu dalam memimpin arti hidup
Kan kusampaikan sejarah hidupmu yang sangat berarti untuk kehidupan
Bersama ramadhan aku sertakan alunan doa-doa ..Ya Allah .. Ya Robbi …
Terimalah amal ibadah dan Hapuskanlah segala dosa-dosanya
Dan Terimalah Bapakku ditempat terbaik disisi-MU … Amien

3 Komentar

  1. Puisinya dahsyat. Salam kenal.

  2. numpang baca2 postingannya penk, bagus jg nh!!

  3. wah mas puisi bgus bleh sya minta kan maaf klw sya kurang sopan
    bleh kan mas. mkasih sebelumnya wassalam.Jasun


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke ijonk75 Batalkan balasan




  • Powered by  MyPagerank.Net
    hit counter
  • Allah kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Allah melimpahi kita dengan Rahmat, Hidayah dan Anugerah yang tak terhingga tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya Personal (Thoughts) - TOP.ORG Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory Top Global Site 100 Blog Indonesia Terbaik Blog Directory by Blog Flux Personal Blogs Personal Blogs - Blog Rankings
    Add to Technorati Favorites
  • RSS Info Property

    • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.